Profil Desa Kalibangkang

Ketahui informasi secara rinci Desa Kalibangkang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kalibangkang

Tentang Kami

Jelajahi profil lengkap Desa Kalibangkang, Kecamatan Ayah, Kebumen. Temukan potensi wisata tersembunyi, kekayaan agraris, dan perannya dalam Geopark Karangsambung-Karangbolong. Informasi terbaru mengenai demografi, geografi, dan pemerintahan desa.

  • Signifikansi Geologis

    Merupakan bagian tak terpisahkan dari Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong, khususnya di zona perbukitan karst Gombong Selatan yang memiliki nilai warisan bumi tinggi.

  • Pusat Ekonomi Agraris

    Menjadi salah satu sentra utama produksi gula kelapa di Kecamatan Ayah, yang ditopang oleh pertanian palawija dan padi sebagai fondasi ekonomi masyarakat.

  • Kekayaan Budaya Hidup

    Mempertahankan tradisi komunal yang kuat seperti Tenongan dan kesenian lokal (Ebeg, Jidur), yang menjadi modal sosial dan potensi atraksi wisata budaya.

Pasang Disini

Desa Kalibangkang, sebuah wilayah administratif di Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjelma sebagai kawasan strategis yang memadukan kekayaan alam agraris dengan warisan geologi bernilai tinggi. Terletak di tengah perbukitan Kawasan Karst Gombong Selatan, desa ini tidak hanya menjadi penopang ekonomi lokal melalui sektor pertanian, tetapi juga memegang peranan penting sebagai bagian integral dari Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong. Posisi ini menempatkan Kalibangkang sebagai desa dengan potensi pengembangan yang unik, menyandingkan ketahanan pangan dengan daya tarik geo-pariwisata.Keberadaannya di zona perbukitan selatan Kebumen memberikan karakteristik topografi yang khas, menjadikannya daerah hulu bagi beberapa aliran sungai. Kondisi ini secara langsung memengaruhi struktur sosial dan ekonomi masyarakatnya yang mayoritas menggantungkan hidup pada pemanfaatan lahan dan sumber daya alam. Dengan dinamika pemerintahan desa yang terus berjalan dan dukungan sumber daya manusia yang progresif, Desa Kalibangkang berupaya mengoptimalkan seluruh potensinya untuk kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Kondisi Geografis dan Batas Wilayah

Secara geografis, Desa Kalibangkang terletak pada koordinat 7°42′40″ Lintang Selatan dan 109°25′40″ Bujur Timur. Wilayahnya berada di ketinggian yang bervariasi, antara 210 hingga 360 meter di atas permukaan air laut (Mdpl), yang mencerminkan kontur perbukitan sebagai ciri utamanya. Luas wilayah Desa Kalibangkang tercatat seluas 4,01 kilometer persegi atau 400,92 hektare.Wilayah desa ini memiliki batas-batas administratif yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah utara, Desa Kalibangkang berbatasan langsung dengan Desa Tlogosari dan Desa Watukelir. Di sisi barat, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Tlogosari. Sementara itu, di sebelah selatan, desa ini berbatasan dengan Desa Argosari dan di sebelah timur berbatasan kembali dengan Desa Watukelir. Lokasinya yang diapit oleh desa-desa lain di dalam Kecamatan Ayah menjadikannya salah satu simpul penting dalam interaksi sosial dan ekonomi di kawasan tersebut.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Berdasarkan data kependudukan yang tersedia, jumlah penduduk Desa Kalibangkang yakni sebanyak 3.622 jiwa. Sebaran penduduk ini menempati keseluruhan luas wilayah desa, menghasilkan tingkat kepadatan penduduk sekitar 903 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah perdesaan dengan topografi berbukit.Struktur penduduk Desa Kalibangkang terdiri dari masyarakat yang mayoritas memeluk agama Islam dan dikenal memiliki semangat komunal yang kuat. Mata pencaharian utama penduduk sangat dipengaruhi oleh kondisi alamnya. Sebagian besar warga berprofesi sebagai petani dan penderes nira kelapa untuk diolah menjadi gula kelapa atau gula aren, yang merupakan salah satu komoditas unggulan utama di kawasan Kecamatan Ayah. Selain itu, sektor pertanian lainnya seperti penanaman padi di lahan sawah dan palawija di tegalan juga menjadi tumpuan ekonomi bagi banyak keluarga. Tingkat pendidikan masyarakatnya cukup beragam, dengan jenjang pendidikan telah mencapai tingkat perguruan tinggi, menandakan adanya kesadaran akan pentingnya sumber daya manusia yang terdidik.

Potensi Ekonomi dan Produk Unggulan

Roda perekonomian Desa Kalibangkang digerakkan oleh sektor agraris yang tangguh, dengan gula kelapa sebagai primadonanya. Aktivitas nderes atau menyadap nira kelapa merupakan pemandangan lazim dan menjadi keahlian turun-temurun yang menopang kehidupan sebagian besar rumah tangga. Gula kelapa dari wilayah ini dikenal memiliki kualitas yang baik dan menjadi pasokan penting bagi pasar lokal maupun regional.Selain gula kelapa, sektor pertanian menghasilkan komoditas pangan seperti padi, singkong, dan jagung. Salah satu produk olahan yang khas dari desa ini ialah cimplung, yaitu singkong yang direbus langsung menggunakan air nira kelapa segar, menciptakan cita rasa manis yang unik dan legit. Makanan khas lainnya seperti gembus dan lanting klathak juga turut memperkaya khazanah kuliner lokal sekaligus menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat.Potensi sumber daya air juga cukup melimpah, ditandai dengan adanya beberapa aliran sungai dan air terjun, seperti Curug Siji. Pada masa lalu, potensi air ini bahkan pernah dimanfaatkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala kecil berbasis kincir air, menunjukkan adanya inisiatif pemanfaatan energi terbarukan di tingkat lokal.

Peran Strategis dalam Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong

Status Desa Kalibangkang sebagai bagian dari kawasan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong merupakan sebuah keistimewaan. Geopark ini diakui secara nasional karena memiliki keragaman geologi yang luar biasa, merekam jejak tumbukan lempeng samudra dengan lempeng benua jutaan tahun lalu. Desa Kalibangkang berada di segmen selatan geopark, yakni Kawasan Pesisir Ayah, yang didominasi oleh formasi batuan karst dan sisa-sisa vulkanisme purba.Keterlibatan ini memberikan nilai tambah yang signifikan. Wilayah desa bukan hanya lahan produktif untuk pertanian, tetapi juga laboratorium alam untuk penelitian, pendidikan kebumian, dan konservasi. Perbukitan karst yang menjadi latar belakang desa menyimpan potensi geo-heritage yang dapat dikembangkan menjadi atraksi geo-pariwisata. Dengan demikian, desa ini memiliki peran strategis dalam mendukung tiga pilar utama geopark, yaitu konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal secara berkelanjutan. Pengembangan desa ke depan dapat disinergikan dengan program-program pengelolaan geopark untuk menciptakan destinasi wisata yang unik dan mendidik.

Pariwisata dan Kekayaan Budaya

Potensi pariwisata di Desa Kalibangkang bertumpu pada keindahan alam perbukitan karst dan kekayaan budayanya. Meskipun belum memiliki objek wisata berskala besar yang dikelola secara komersial, pesona alamnya yang asli menawarkan daya tarik bagi para pencari ketenangan dan petualangan. Curug Siji dan bentang alam perbukitan menjadi magnet bagi kegiatan wisata minat khusus seperti jelajah alam (trekking) dan fotografi.Di sisi lain, kekayaan budaya menjadi daya tarik yang tidak kalah penting. Masyarakat Desa Kalibangkang masih memegang teguh dan melestarikan berbagai tradisi warisan leluhur. Salah satu yang paling menonjol yaitu tradisi Tenongan atau Muludan, sebuah ritual untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi ini, warga berbondong-bondong membawa tenong (wadah anyaman bambu berisi aneka makanan, hasil bumi, dan ingkung ayam) ke pusat desa untuk didoakan dan dinikmati bersama. Tradisi lain seperti Suran dan Likuran juga rutin dilaksanakan.Selain itu, kesenian tradisional seperti Ebeg (kuda lumping), Jidur, Barzanji, dan Rebana masih aktif dipentaskan dalam berbagai acara komunal. Seluruh potensi alam dan budaya ini menjadi modal sosial yang kuat untuk pengembangan pariwisata berbasis komunitas yang otentik dan berkelanjutan.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Kalibangkang berjalan secara terstruktur di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Secara administratif, wilayah desa terbagi menjadi 5 Rukun Warga (RW) dan 25 Rukun Tetangga (RT), yang tersebar di 9 pedukuhan, antara lain Dukuh Banteng, Bojong, Gunungduwur, Masaran, Panggangayam, Pogog, Sarajaya, dan Sari.Fokus pembangunan desa diarahkan pada peningkatan infrastruktur dasar, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta optimalisasi pelayanan publik. Melalui alokasi dana desa dan sumber pendapatan lainnya, pemerintah desa secara bertahap merealisasikan program-program prioritas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Keterbukaan informasi publik juga menjadi perhatian, yang salah satunya diwujudkan melalui pengelolaan website resmi desa untuk menyebarkan informasi kegiatan dan potensi desa kepada khalayak luas. Sinergi antara pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan, dan partisipasi aktif warga menjadi kunci keberhasilan pembangunan untuk mewujudkan Desa Kalibangkang yang lebih maju dan sejahtera.